Gerbangsulsel.com, Makassar – Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar, menyampaikan bahwa penilaian Adipura tahun ini akan menjadi salah satu tolok ukur penting bagi Kota Makassar, sehingga kebersihan dan keteraturan lingkungan harus dipastikan maksimal.
Gerakan “Sabtu Bersih” dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemerintah kota makassar dalam persiapan menghadapi penilaian Adipura. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh jajaran Pemkot, mulai dari SKPD, camat, lurah, hingga masyarakat umum, dengan menyasar 15 titik di Kota Makassar, seperti sekolah, gorong-gorong, pasar, kanal, dan drainase.
“Fokus kami tidak hanya pada objek-objek penilaian Adipura, tetapi juga pada 15 titik kritis di Kota Makassar, seperti drainase dan pasar yang membutuhkan perhatian khusus,” ujar Ferdy.
Ia menyebutkan bahwa sebanyak 30 persen wilayah yang menjadi objek penilaian telah dipetakan. Sementara itu, area-area lainnya akan memerlukan penanganan teknis, seperti pengerukan drainase yang tersumbat dan penataan di sekitar pasar.
Menurut Ferdy, beberapa titik akan membutuhkan tenaga ekstra, terutama di wilayah yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi.
“Beberapa daerah, seperti area drainase dan pasar, membutuhkan intervensi yang lebih besar. Untuk itu, kami telah membagi tugas kepada setiap SKPD sesuai dengan tupoksi dan kapasitas masing-masing. Ada SKPD yang akan menangani empat hingga lima titik, tergantung pada kemampuan dan kebutuhan di lapangan,” jelas Ferdy.(*)