Gerbangsulsel.com, Makassar – SMA Negeri 1 Makassar menggelar kegiatan sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada sabtu (17/5/2025) di masjid darul ulum terkait surat edaran nomor : 100.3.4/2454/DISDIK tentang perubahan terhadap ketentuan tambahan dalam SPMB SULSEL 2025 persiapan sekolah unggulan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan empat sekolah unggulan tahun ajaran 2025 yakni SMA Negeri 1, 2, 5 dan 17, dihadiri orangtua murid, calon murid serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat mengenai prosedur jalur prestasi (Ujian Tes Potensi Akademik), penilaian skoring serta ketentuan yang berlaku dalam proses seleksi calon murid baru.
Kepala UPT SMA Negeri 1 Makassar, Drs. Sulihin Mustafa, M.Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya transparansi dan pemerataan akses pendidikan dimana semua anak harus bersekolah.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan SPMB tahun ini mengacu pada regulasi terbaru yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat memahami mekanisme seleksi sekolah unggulan kota makassar yang berlaku agar tidak terjadi miskomunikasi atau kesalahan teknis saat proses pendaftaran berlangsung,” tegasnya.
Lanjut dikatakan sulihin mustafa dalam sosialisasi seleksi masuk ke sekolah persiapan unggul hanya melalui jalur prestasi, saat ini hari ketiga sudah berlangsung ujian TPA (Tes Potensi Akademik). Khusus untuk SMA persiapan unggul Kota Makassar sudah tidak ada lagi jalur domisili, afirmasi dan perpindahan orangtua.
Selain itu, calon murid juga mendapatkan informasi teknis terkait tata cara pendaftaran secara online mulai tanggal 26 – 28 Mei 2025 melalui situs resmi https://spmb.sulselprov.go.id/.
“Bagi calon murid yang tidak lulus dalam seleksi SMA persiapan unggul nantinya dapat memilih sekolah lain dengan 4 jalur pilihan yakni prestasi (Hasil TPA), domisili, afirmasi dan perpindahan orangtua,” kata kepsek SMAN 1 Makassar.
Pihak sekolah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap praktik percaloan dan tidak tergiur oleh pihak-pihak tidak resmi yang menjanjikan kelulusan dengan cara-cara yang melanggar aturan.
“Hasil bobot penilaian Ujian TPA itu dikalikan dengan akumulai rata-rata nilai rapor calon murid semester satu sampai semester lima. Jika sama nilainya maka akan dihitung jarak terdekat dari rumah dan usia tertua calon murid,” jelasnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari para orangtua murid yang hadir. Seorang wali murid menyatakan, penjelasannya sangat membantu.
“Banyak orang tua seperti saya yang masih bingung dengan sistem baru ini yang sangat mendadak. Semoga prosesnya berjalan lancar dan adil,” ujarnya.
Sosialisasi ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara orangtua calon siswa dan narasumber, memberikan kesempatan bagi orangtua untuk mengklarifikasi berbagai hal terkait proses seleksi ujian TPA dan tahapan selanjutnya.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan, SMA Negeri 1 Makassar juga membuka layanan bantuan informasi, baik secara daring maupun tatap muka, guna mendampingi calon siswa selama masa pendaftaran berlangsung nantinya. (FIX)
