Gerbangsulsel.com– Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, A. Zulkifly Nanda, S.STP, M.Si, menjelaskan penyebab rendahnya serapan anggaran di triwulan pertama tahun 2024.
Salah satu faktor utama yang diungkapnya adalah keterlambatan dalam pembuatan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA).
“Penandatanganan DPA biasanya baru selesai pada akhir Januari. Ini menyebabkan pelaksanaan program baru bisa dimulai di Februari, sehingga penyerapan anggaran di triwulan pertama menjadi terbatas.
Harapannya, pada bulan kedua kita bisa mengakselerasi program-program yang tertunda dan menyesuaikan arus kas untuk triwulan kedua,” ujarnya.
Zulkifly mengungkapkan bahwa serapan anggaran saat ini masih jauh di bawah target. Rata-rata serapan anggaran baru mencapai 12 persen, sementara idealnya di triwulan pertama harus berada di angka 20-25 persen.
“Target kita seharusnya mencapai 20-25 persen di triwulan pertama. Namun, kenyataannya banyak OPD yang serapannya hanya berkisar di angka 12 persen, bahkan ada yang di bawah itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Zulkifly menyoroti beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serapan anggarannya sangat rendah, bahkan di bawah 5 persen.
Di antaranya adalah dinas dengan pagu anggaran besar seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar.
“OPD dengan pagu besar, seperti PU dan Dispora, biasanya memang mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan DPA, sehingga berdampak pada serapan anggaran. Ini sudah menjadi pola tahunan,” tutupnya.
Editor : Darwis
Follow Berita Gerbangsulsel.com di google news
