Gerbangsulsel.com– dr. Eugenia Natalsha P. Parorrongan dari Rumah Sakit Islam (RSI) Faisal akhirnya angkat bicara terkait tudingan bahwa dirinya menolak memberi keterangan kepada wartawan mengenai kasus bocah laki-laki berinisial MR (6), yang ditemukan tenggelam di kolam renang Hotel Claro Makassar, Sabtu (3/5/2025).
“Saya ingin klarifikasi sedikit untuk diperbaiki narasi yang saya keluarkan ketika ada wartawan datang. Sama sekali kami tidak menolak untuk tidak memberikan info terhadap pasien yang kami tangani,” ujar dr. Eugenia kepada matajurnalisnews.com jaringan zonafaktualnews.com, Senin (5/5/2025) melalui pesan WhatsApp pribadinya.
dr. Eugenia Natalsha menjelaskan, saat itu dirinya hanya mengarahkan wartawan untuk berkoordinasi dengan bagian customer service agar informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara prosedural.
“Saya tegaskan, sama sekali tidak ada arahan dari pihak manajemen hotel,” tegas dr. Eugenia.
Sebelumnya, pihak rumah sakit sempat disorot publik karena terkesan enggan membuka informasi terkait insiden ini.
dr. Eugenia, yang menangani langsung pasien MR, dinilai tidak memberikan komentar seperti telah diarahkan oleh pihak Hotel Claro. Namun, klarifikasi ini membantah tudingan bahwa ada upaya penutupan informasi.
Diberitakan sebelumnya, tragedi kelam kembali menghantui kolam renang Hotel Claro Makassar. Peristiwa tujuh tahun lalu seorang anak perempuan bernama Aliyah Ramadhani tenggelam di kolam yang sama, kini giliran bocah 6 tahun berinisial MR yang menjadi korban.
Pada Sabtu (3/5/2025), MR ditemukan tak bernyawa di kolam renang hotel, menjadikannya “tumbal” kedua dari tragedi yang sama.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WITA, ketika MR ditemukan tenggelam tanpa ada yang menyadari.
Meskipun dilarikan ke Rumah Sakit Islam Faisal, nyawa korban sudah tidak tertolong. Dokter yang menangani korban menyatakan bahwa MR sudah meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit.
“Anak tersebut sudah meninggal sebelum dibawa ke sini,” ungkap salah seorang dokter IGD yang menangani korban, menambah keperihan atas kegagalan penyelamatan yang terjadi.
Yang lebih memprihatinkan adalah sikap manajemen Hotel Claro yang terkesan mengabaikan peristiwa ini. Beberapa upaya media untuk menghubungi pihak manajemen tak membuahkan hasil.
Tiga nomor pejabat yang dihubungi juga tidak memberikan keterangan, seakan berusaha menutup-nutupi kejadian tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen hotel belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tragis ini, menyisakan tanya besar tentang keamanan dan tanggung jawab mereka terhadap keselamatan pengunjung.
Editor : Darwis
Follow Berita gerbangsulsel.com di news.google.com