Gerbangsulsel.com– Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Andi Rian R Djajadi, kini berada di bawah sorotan tajam publik setelah terungkapnya skandal memalukan yang melibatkan enam oknum polisi di wilayah Polsek Panakkukang.
Skandal ini bermula dari laporan mengejutkan seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial FT yang mengungkapkan bahwa laporan penganiayaannya justru ditolak dan direspons dengan ejekan serta pelecehan oleh petugas kepolisian.
Pada 4 September 2024, FT mendatangi Polsek Panakkukang dengan harapan mendapatkan perlindungan hukum setelah mengalami penganiayaan.
Namun, alih-alih memperoleh bantuan, FT malah dihadapkan pada sikap tidak profesional dari enam polisi yang menolak laporannya dan bahkan menghina dengan kata-kata tidak senonoh.
“Saya datang untuk melaporkan penganiayaan yang saya alami, tetapi mereka malah menertawakan dan merendahkan saya. Saya merasa harga diri saya diinjak-injak,” keluh FT kepada media pada Sabtu (7/9/2024).
Lebih mengejutkan lagi, salah satu polisi dikabarkan meminta uang untuk keperluan visum agar laporan FT bisa diproses.
Tidak mendapatkan keadilan di Polsek Panakkukang, FT terpaksa melapor ke Polrestabes Makassar, yang langsung menindaklanjuti laporannya.
F-KRB Mendesak Kapolda untuk Bertindak
Kasus ini segera memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Forum Koalisi Rakyat Bersatu (F-KRB) secara tegas menuntut agar Kapolda Sulsel segera mencopot Kapolsek Panakkukang dari jabatannya.
Ketua F-KRB, Muh. Darwis, mengecam tindakan oknum polisi yang dinilai melanggar etika kepolisian dan merusak citra institusi.
“Kami sangat kecewa dengan tindakan oknum polisi di Polsek Panakkukang. Mereka seharusnya melayani dan melindungi masyarakat, bukan malah melecehkan warga yang mencari keadilan. Kami mendesak Kapolda Sulsel untuk memberikan sanksi tegas, termasuk mencopot Kapolsek Panakkukang,” tegas Darwis pada Senin (9/9/2024).
Menurut Darwis, tindakan enam oknum polisi tersebut telah mencoreng nama baik kepolisian dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum lokal.
Propam Polda Sulsel Turun Tangan
Menanggapi kasus ini, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel segera bertindak cepat.
Mereka telah memanggil FT untuk memberikan keterangan terkait insiden tersebut. Sementara itu, keenam oknum polisi yang terlibat tengah diperiksa untuk mengungkap sejauh mana pelanggaran yang mereka lakukan.
Kapolsek Panakkukang, yang kini terjerat dalam skandal ini, belum memberikan tanggapan resmi.
Namun, masyarakat setempat mengharapkan agar proses hukum dilakukan secara adil dan transparan, tanpa ada upaya penutupan kasus yang memalukan ini.
Skandal ini semakin menguatkan desakan untuk reformasi di tubuh kepolisian, khususnya dalam hal pelayanan dan perlakuan terhadap korban kejahatan.
Publik menantikan langkah tegas dari Kapolda Sulsel untuk memastikan keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.
Editor : 007
Follow Berita Gerbangsulsel.com di google news