Gerbangsulsel.com– Pemusnahan rokok ilegal yang digelar oleh Bea Cukai Makassar menuai kritik tajam dari Forum Koalisi Rakyat Bersatu (F-KRB).
Ketua F-KRB, Muh. Darwis, menyebut pelaksanaan kegiatan tersebut tidak transparan dan mencederai prinsip keterbukaan informasi publik.
“Kami melihat ada ketidakadilan dalam peliputan kegiatan ini. Humas Bea Cukai hanya mengundang media tertentu, sementara media lainnya tidak diberi akses. Ini seperti tindakan “paballe-balle” Pemberi harapan Palsu (PHP)” ujar Darwis dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/12/2024).
Darwis menilai pemusnahan rokok ilegal seharusnya menjadi momen untuk menunjukkan komitmen Bea Cukai dalam memberantas peredaran barang ilegal.
Namun, tindakan tersebut justru terkesan tebang pilih.
“Pemusnahan ini menyangkut kepentingan publik yang besar. Jika hanya mengundang sebagian media, bagaimana masyarakat bisa percaya bahwa ini dilakukan dengan transparan?” tambahnya.
Seorang wartawan lokal yang tidak diundang turut mengungkapkan kekecewaannya.
“Kami mendengar dari rekan-rekan media bahwa ada kegiatan pemusnahan, tetapi tidak ada pemberitahuan resmi. Padahal sebelumnya, Humas Bea Cukai berjanji akan melibatkan semua media dalam kegiatan-kegiatan resmi mereka,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Bea Cukai Sulbagsel, Cahya Nugraha, menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian tersebut.
“Mohon maaf, mas, lupa undang,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi.
Namun, F-KRB tidak hanya berhenti pada kritik soal peliputan. Mereka juga mencurigai bahwa pemusnahan ini hanya menjadi acara seremonial untuk pencitraan, sementara masalah utama peredaran rokok ilegal belum benar-benar dituntaskan.
“Big boss pelaku utama masih bebas berkeliaran. Pemusnahan ini seakan-akan hanya untuk menutupi fakta bahwa masih banyak oknum di lapangan, termasuk kemungkinan keterlibatan internal Bea Cukai sendiri,” tegas Darwis.
F-KRB mendesak Bea Cukai Makassar untuk meningkatkan profesionalitas dan transparansi dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam isu-isu yang menjadi perhatian publik.
“Jangan sampai masyarakat melihat Bea Cukai hanya sebagai lembaga yang mencari pencitraan, tanpa ada tindakan nyata di lapangan,” pungkasnya.
Masyarakat berharap Bea Cukai dapat membuktikan komitmennya dalam memberantas peredaran rokok ilegal dengan langkah konkret, bukan sekadar seremoni tanpa makna.
Editor : 007
Follow Berita Gerbangsulsel.com di Google news