Gerbangsulsel.com– Menelan anggaran milyaran, Tempat Penginapan, Jualan kuliner dan lain sebagainya di area destinasi wisata pantai Tope Jawa, Takalar, Mubazir dan jadi rumah hantu.
Pantauan di lapangan nampak terlihat ada beberapa unit bangunan di bangun tak terawat dan Kumuh
Masing-masing bangunan dengan ukuran yang berbeda, Atap terbuat dari senk, dinding tembok, lantai keramik dan daun pintu dari kayu.
Pintu pada bangunan itu tertutup rapat, sehingga tidak bisa memantau isi dari ruangan pada masing-masing bangunan.
Di sekeliling bangunan itu dihiasi rumput dan semak belukar yang tumbuh subur.
Di area sekeliling bangunan juga jadi tempat ikat ternak seperti sapi dan kambing diduga milik warga.
Ketua Forum Koalisi Rakyat Bersatu (F-KRB) Bima,sangat menyanyangkan bangunan yang dibangun dari anggaran negara, belum difungsikan.
“Sayang sekali bangunan yang dibangun menggunakan uang negera belum juga difungsikan dan terancam mubazir merugikan keuangan negara” ujar Bima. Rabu (12/6/2024)
Padahal dulunya digadang-gadang, dengan Pembangunan penginapan dan kios tersebut diharapkan dapat meningkatkan PAD dari sektor pariwisata.
“Sangat miris melihat bangunan ini. Padahal sudah menelan dana milyaran namun hingga kini belum juga dapat dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat”ungkapnya
Lanjut, Kata dia, Bangunan milik Pariwisata ini, tidak jauh beda dengan Pasar Dande-Dandere yang ada di desa Mattirobaji, Tanakeke. Dimana, Bangunan atau proyek yang sudah selesai bangunannya tapi tidak dipungsikan dan ada yang terjerat pidana.
“Bangunan milik pariwisata ini tidak jauh beda dengan Pasar Dande-dandere yang selesai di kerjakan tapi belum di pungsikan, ini terkesan menjadi rumah hantu” jelasnya.
Bersambung…
(DS)