Gerbangsulsel.com – Konflik buruh memanas di depan Hotel Gammara Makassar. Pada 17 dan 18 September 2024, serikat buruh bersama sejumlah mantan karyawan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran.
Mereka menuntut hak atas pesangon yang belum dibayarkan oleh pihak manajemen hotel, meskipun sudah ada putusan resmi dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Makassar.
Aksi protes ini dipicu oleh penolakan manajemen Hotel Gammara terhadap keputusan Disnaker Makassar No. 2584/ Disnaker/ 565/VIII/2024, yang mengharuskan hotel tersebut membayar pesangon kepada 11 hingga 12 karyawan yang dipecat secara sepihak. Total pesangon yang dipermasalahkan mencapai Rp 400 juta.
“Kami tidak akan diam! Hotel Gammara dengan arogan menolak putusan hukum, sementara hak kami terus diabaikan. Ini sudah melanggar undang-undang!” teriak Jenderal Lapangan aksi, yang menjadi pemimpin protes tersebut.
Para mantan karyawan, yang rata-rata telah bekerja bertahun-tahun di hotel tersebut, merasa dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil.
Salah satu mantan karyawan, berinisial NA, mengungkapkan bahwa ini bukan hanya soal pesangon, tetapi juga masalah ketidakadilan lain yang dialami para pekerja.
“Bukan hanya pesangon yang belum dibayar. Ada rekan kami yang mengalami kecelakaan kerja hingga cacat permanen, namun tidak diberi kompensasi atau bantuan medis dari hotel. BPJS pun tidak disediakan oleh pihak manajemen,” ungkap NA dengan nada kesal.
Menurut NA, aksi demonstrasi ini bukan langkah pertama mereka. Sebelumnya, mereka telah mencoba jalur mediasi dan hukum, namun semua upaya itu tak membuahkan hasil.
“Hotel Gammara terus bersikeras menolak membayar apa yang menjadi hak kami. Kami akan terus berjuang sampai keadilan ditegakkan,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, manajemen Hotel Gammara belum memberikan tanggapan resmi terkait protes yang berlangsung.
Para pekerja dan serikat buruh berjanji akan melanjutkan aksi ini sampai hak-hak mereka terpenuhi sepenuhnya.
Situasi di sekitar hotel sempat memanas, dengan puluhan demonstran yang terus menyuarakan tuntutan mereka.
Keamanan di lokasi juga diperketat untuk menghindari bentrokan lebih lanjut antara pihak buruh dan manajemen hotel.
Dengan aksi yang semakin menggema, konflik antara buruh dan manajemen Hotel Gammara sepertinya belum menemukan titik akhir.
Buruh berjanji akan melawan hingga manajemen menuruti keputusan hukum yang ada.
Editor : Darwis
Follow Berita Gerbangsulsel.com di google news