Gerbangsulsel.com– Pancana, Tanete Rilau, Kabupaten Barru, kini berubah menjadi daerah yang dipenuhi debu dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang ‘ilegal’.
Warga setempat merasa terancam dan tak berdaya menghadapi dampak buruk yang ditimbulkan oleh operasi tambang yang dilakukan tanpa izin resmi.
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan bahwa tambang ilegal ini telah beroperasi selama beberapa bulan terakhir, mengakibatkan tanah di sekitar lokasi tambang terkikis parah dan menyebabkan longsor.
“Setiap hari, kami harus menghirup debu dan mendengar suara bising dari alat berat yang terus beroperasi. Lingkungan kami hancur, dan kami merasa tidak ada yang peduli,” ujarnya dengan nada putus asa. Senin (29/7/2024)
Warga juga melaporkan adanya penggunaan ekskavator untuk menggali tanah di lokasi tambang, yang semakin memperburuk kondisi lingkungan.
Debu beterbangan di mana-mana, mengotori rumah dan mengganggu kesehatan penduduk setempat.
Selain itu, ancaman longsor dan banjir semakin mengkhawatirkan warga yang tinggal di sekitar area tambang.
“Mereka meminta agar pemerintah dan kepolisian setempat segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal ini dan menindak para pelakunya. Kami tidak bisa terus hidup dalam kondisi seperti ini,” tambah seorang warga lainnya.
Meskipun keluhan demi keluhan telah disampaikan, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk menghentikan operasi tambang ilegal tersebut.
Warga Pancana merasa diabaikan dan berharap pemerintah segera bertindak demi keselamatan dan kesehatan mereka.
Sementara, Inisial VN saat di Komfirmasi melalui whatsappnya hanya dibaca alias Bungkam.
Bersambung.
Editor : Darwis