Gerbangsulsel.com – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi program budi daya pisang cavendish yang diinisiasi Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin. JK pun mendorong agar hasil budi daya pisang tersebut menjadi komoditas ekspor.
Hal itu diutarakan JK dalam acara Tudang Sipulung Pendidikan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (20/12). Kegiatan itu turut dihadiri pejabat Pemprov Sulsel termasuk guru-guru tingkat SMA/SMK/SLB.
“Untuk memakmurkan masyarakat Sulsel harus lewat pasar ekspor dan pasar industri. Pisang cavendish itu harus ada standar, teruskan saja. Karena hanya ekspor yang bisa memakmurkan kita masyarakat Sulsel,” tegas JK dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
JK menilai Bahtiar menggagas budi daya pisang itu melihat potensi Sulsel setelah berkeliling di tiap kabupaten/kota. Bahtiar dianggap sudah bisa memetakan potensi tiap daerah, baik di sektor pertanian, perikanan, hingga peternakan.
“Saya ketahui bahwa Bapak Gubernur Sulawesi Selatan ini sudah mengelilingi Sulawesi Selatan, dan melihat dan mengidentifikasi masalah di semua daerah, bukan hanya melihat Makassar saja yang banyak dengan kemacetannya,” ungkap JK.
JK menganggap sosok Bahtiar punya kemiripan yang sama dengan Gubernur Sulsel 1983-1993 Prof Amiruddin. Bahtiar dan Amiruddin sama-sama mengusung konsep pengembangan komoditas pertanian dan hortikultura.
“Saya bicara soal Prof Amiruddin karena beliau Gubernur yang sangat produktif soal pertanian, sama dengan Pj Gubernur (Bahtiar Baharuddin) ini,” imbuhnya.
Jusuf Kalla menekankan pengembangan hortikultura harus diperhatikan mulai dari bibitnya, penanaman, pemeliharaan, panen dan penjualannya. JK menilai konsep perkebunan masyarakat Sulsel paling unggul bila dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
“Tanam bibit pisang yang baik, bibit mangga yang baik, bibit nangka yang baik, bibit cengkeh dan sejumlah tanaman yang lainnya. Jadi konsep perkebunan kita di sini jauh lebih baik dari daerah lain, tapi semangatnya yang sudah memulai menurun,” tutur JK.
Sementara Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan program budi daya pisang sudah diarahkan pengembangan ekosistem bisnisnya. Pihaknya bahkan sudah menjalin kontrak kerja sama penjualannya.
“Budidaya pisang cavendish ini sudah ada kontrak farming ini langsung tiga tahun. Ini sudah ada kepastian harga dan ini sudah kami siapkan dari hulu ke hilirnya,” kata Bahtiar.
Bahtiar mengatakan sejak dimulai canangkan sudah ada berbagai negara yang meminta hasilnya. Bahkan sudah teken kontrak farming dengan dua perusahaan besar seperti Hypermart dan Laris Manis.
“Belum kami tanam tapi sudah ada beberapa negara yang meminta untuk dikirim pisang cavendish. Ini kami sudah siapkan hulu hilirnya dan skemanya kami sudah siapkan,” pungkasnya. (*)