Gerbangsulsel.com- Seorang pengusaha muda asal Tana Luwu dan Palopo, Sulawesi Selatan, Putri Dakka, viral di media sosial.
Putri Dakka, yang juga merupakan mantan kandidat Wali Kota Palopo, dituding mem-“prank” sejumlah calon jamaah umroh.
Program umroh subsidi yang dijanjikan oleh Putri Dakka diduga tidak terpenuhi dan hanya menjadi wacana belaka.
Sejumlah calon jamaah umroh yang merasa dirugikan “ngamuk” dan meminta uang mereka segera dikembalikan.
“Sudah saatnya saya posting. Putri Dakka yang terhormat, kalau tidak sesuai janji’ta, umroh subsidi jamaah dari bulan Agustus hingga kini tidak ada realisasi keberangkatan,
Mohon uang kami di-refund segera tanpa drama-drama lagi,” tulis akun Facebook Yozhie Abiyyushop dalam unggahan yang kini viral.
Akun Yazhie tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap penjadwalan pemberangkatan yang terus berubah.
“Kasihan jamaah dari luar kota yang kita suruh datang dan sudah cuti, tapi ternyata terlantar karena tanggal yang terus di-reschedule dan tiket tidak kunjung terbit,
Kami dipontang-panting ubah tanggal, mulai dari 30 Desember, 27 Desember, 25 Desember, 24 Desember, 15 Desember, hingga 18 Desember. PNS yang mau berangkat itu tidak mudah selalu mengganti jadwal cuti,” lanjutnya.
Keluhan serupa juga disampaikan akun Facebook Masfa Indrid Djamal, yang menandai Putri Dakka dalam unggahannya dengan tagar #Somasi.
“Katanya malaikat bersayap, tapi semuanya hanya pencitraan. Bersyukur tidak terpilih jadi Wali Kota Palopo, hampir’mi tambah hancur Pemkot Palopo jika dipimpin orang seperti ini. Putri Dakka, Anda mau lari ke mana? Tunjukkan diri ta. #SanksiSosial ngeri, loh,” tulisnya.
Akun tersebut juga mengungkapkan kerugian yang dialaminya.
“Lewat subsidi umrohnya sendiri membuka watak aslinya. Allah Maha Mengetahui. Kembalikan uangku Rp16.000.000! Sudah capek diminta lewat grup WA, lewat telepon tidak digubris. Sekarang saya layangkan somasi di Facebook. Saya tidak akan hapus statusku kalau Anda tidak kembalikan uangku,” lanjutnya.
Keluhan lainnya datang dari akun Facebook Nhona Sukalti, yang merasa lelah dengan janji-janji Putri Dakka.
“Dari tanggal 5 saya sabar. Saya itu tidak mau cari masalah sama orang. Tapi karena lelah’mi dijanji-janji, tidak admin, tidak ownernya Putri Dakka, semua bilang ‘iya besok’, ‘iya sebentar lagi diatur’.
Berpuluh-puluh kali saya kirim resi, bukti transfer, nomor rekening. Itu terus jawabannya: sabar,” ungkapnya dengan nada kesal.
Nhona Sukalti juga menuntut pengembalian uangnya sebesar Rp64 juta.
“Segerakan’mi 64 juta di-transfer. Lengkap’mi nomor rekeningku di WA ta semua. Selesai di-transfer, berhenti’mi juga saya unggah. Tapi dihapus terus tidak di-transfer ji, padodongi,” tulisnya.
Dia juga menegaskan bahwa perjuangannya bukanlah pencemaran nama baik.
“Tidak ada namanya pencemaran nama baik jika kita punya bukti kuat dan memperjuangkan hak. Kemarin itu masih menyimak karena sibuk. Hari ini saya siap berjuang atas hak saya. Tidak di-transfer, mari kita perpanjang masalahnya,” tulisnya dalam unggahan pada Kamis (19/12/2024).
Meski begitu, sebagian calon jamaah umroh Putri Dakka telah menerima pengembalian uang. Hal ini terlihat dari beberapa unggahan yang sebelumnya viral di media sosial kini telah dihapus.
Sementara itu, sejumlah calon jamaah lainnya masih menunggu penyelesaian yang belum tuntas dan terus menagih agar uang mereka segera dikembalikan.
Hingga berita ini dipublikasikan, Putri Dakka yang dihubungi belum memberikan tanggapan terkait tuduhan yang disampaikan oleh para calon jamaah umroh.
Editor : Darwis
Follow Berita Gerbangsulsel.com di Google News