Gerbangsulsel.com, Makassar – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar terus mendorong pengembangan lorong wisata yang ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya menjadikan kota ini lebih berkelanjutan dan hijau.
Lorong wisata yang sudah mulai populer di beberapa kawasan kota, kini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata yang tidak hanya memperkenalkan keindahan lokal, tetapi juga mendukung ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdy Mochtar mengungkapkan bahwa untuk mencapai hal itu, pihaknya giat melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) supaya memberdayakan Longwis sebagai ramah lingkungan dapat tercapai.
“Secara eksternal kami akan menggalang komunikasi keluar untuk mendapatkan kerja sama untuk menggerakkan partisipasi perguruan tinggi atau LSM yang peduli terhadap lingkungan,” ucap Ferdy.
Dengan demikian, lorong wisata ini bisa menjadi contoh bagi kawasan lain dalam menciptakan ruang publik yang ramah lingkungan.
Seperti yang dilakukan oleh Tim Ahli Net Zero Carbon Community yang bekerja sama Pemerintah Kota Makassar dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan di kota, sekaligus meresmikan instalasi panel surya (PV).
Tim Ahli Net Zero Carbon Community terdiri dari beberapa Organisasi, yaitu dari; penn state university, Universitas Gajah Mada (UGM), ITB, Departemen of state Helen Santiago, National science Foundation, kloudtech, dan USAID.
Ferdi menjelaskan bahwa kerja sama dengan Tim Ahli Net Zero Carbon itu menghasilkan penggunaaan panel surya di Longwis yang menggerakkan aktivitas usaha produksi perikanan.
“Melalui skema bantuannya dalam bentuk penggunaan panel surya untuk menggerakkan aktivitas usaha produksi perikanan yang ada di lorong wisata,”terangnya.
Sementara itu, Asisten 3 Bidang Administrasi Umum kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan mengungkapkan bahwa konsep dari oleh tim Net Zero Carbon Community tidak beririsan dengan apa yang diterapkan di Pemkot Makassar, melainkan berjalan bersamaan.
“Tadi kan beliau mengutamakan lorong wisata itu berbasis low carbon dan itu kita sudah laksanakan sebelumnya. Jadi, itu artinya tidak beririsan tapi bersamaan,” jelasnya.
Dengan adanya instalasi panel surya, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon di Kota Makassar.(***)