Gerbangsulsel.com– Aksi blokade jalan nasional di depan Kantor Bupati Bantaeng memasuki hari ketiga dan kini berubah menjadi sumber kemarahan warga. Rabu (3/8/2025)
Penutupan total akses jalan membuat arus kendaraan lumpuh, menimbulkan kerugian besar bagi pengguna jalan serta masyarakat sekitar.
Suasana di lokasi kian panas setelah para pengendara yang terjebak mulai kehilangan kesabaran.
Dari arah Bulukumba, seorang sopir bernama Andi Irfan mengaku tak lagi bisa menoleransi aksi tersebut.
“Saya hargai perjuangan mereka, tapi ini sudah keterlaluan. Jalan umum ditutup seenaknya, yang rugi ribuan orang, bukan hanya pemerintah,” tegasnya.
Nada serupa dilontarkan Sofyan, pengendara dari arah Makassar, yang terlihat frustrasi setelah berjam-jam terjebak.
“Kesabaran kami ada batasnya, Pak. Kalau begini terus, lebih baik kami terobos paksa saja,” ujarnya dengan nada tinggi.
Ia bahkan menyinggung dampak ekonomi yang mulai dirasakan akibat aksi tersebut.
“Mobil ini saya kredit. Kalau tidak bisa jalan berhari-hari, dari mana saya bayar cicilan? Apa demonstran mau tanggung jawab?” sindirnya.
Gelombang kemarahan warga membuat situasi semakin genting.
Banyak pihak mendesak aparat kepolisian dan pemerintah daerah tidak lagi tinggal diam, melainkan segera menertibkan aksi.
Jika tidak, bentrokan antara masyarakat dan massa demonstran tinggal menunggu waktu.
Editor : Darwis
Follow Berita Gerbangsulsel.com di Tiktok